Tentamen yang Membuat Tempramen

"Femur itu nanti ada Caput Femoris, trus ada Corpus Femoris, dan ada......"

Laboratorium lantai 4 dipenuhi remaja-remaja yang sibuk membaca atlas anatomi sore itu. Segala gaya belajar diperlihatkan oleh manusia-manusia berjas laboratorium putih. Ada yang duduk sambil dengerin lagu, ada yang komat-kamit sambil liat langit-langit, ada yang mondar-mandir sambil buka tutup atlas anatomi, dan juga ada yang sibuk geser-geser tab yang berisi ebook.


Yups, ini pertama kali kita merasakan yang namanya Tentamen Anatomi.
Test yang cukup terkenal dari kalangan anak kedokteran, dimana hafalan dan pehamanan kita tentang tubuh kita sendiri diuji. Minggu sebelumnya kami sudah banyak yang sibuk untuk praktikum mandiri di jam kosong, bahkan hingga larut malam. Bertukar ilmu dengan Kakak Asisten Laboratorium Anatomi, bercerita pengalaman tentamen mereka yang sulit, hingga beberapa cerita "Mistis" tentang Laboratorium Anatomi sudah kami lewati bersama sebelumnya, dan sore ini adalah hari penentuan....

Ketika kami sudah mulai memasuki ruangan sesuai absen NIM, kami pun saling mensupport satu sama lain. Ada yang tetap bercanda agar suasana gugup tidak terasa, ada yang memberikan semangat tanpa henti-hentinya, ada juga yang justru siap untuk inhal (tidak lulus dan mengulang).
"Asal ada teman, semua pun aman"
Kata-kata yang selalu keluar agar kita tidak down jika kita memang tidak lulus dalam test ini.




Dengan waktu yang sangat singkat, kita melewati satu per satu preparat yang disediakan, tidak sempat berpikir dan... "tenonet" bel berbunyi tanda kita harus bergeser dan mengerjakan soal selanjutnya. Meja demi meja kami lewati dengan ekspresi bingung, senyum paham, hingga ketawa pasrah.

Tentamen telah membuat kami Tempramen....

1 komentar:

  1. Hmmmm..... No comment deh.... g bisa diungkapkan dengan kata kata :")
    #speachless

    BalasHapus